Monday, 29 September 2014

Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu

     Pagi hari itu, tokoh “aku” bersama istrinya sedang duduk di teras menikmati indahnya bunga-bunga di taman. tiba-tiba tiga kupu-kupu lewat, datang, pergi, dan datang lagi. Istrinya kemudian berpikir bahwa akan ada tamu yang datang. Suaminya bertanya-tanya, apakah tamu yang akan datang itu adalah orang baik atau justru orang yang membawa sial. Istrinya tetap berpikir bahwa tamu itu akan membawa keberuntungan, tetapi suaminya masih ragu. Istrinya kemudian masuk ke dapur mempersiapkan perjamuan untuk tamu yang dinantinya. Merekapun juga mempersiapkan segalanya. Mereka berdua duduk sembari menunggu tamunya datang. Tiba-tiba terlihat seekor kupu-kupu yang jelek dan bulukan. Mereka mulai punya firasat buruk dan menduga-duga tamu yang akan datang adalah tamu yang membawa sial. Mereka mulai sibuk dengan pemikiran-pemikiran buruk tentang tamu yang akan datang.
           Mendadak dari balik pagar, muncul beribu-ribu kupu-kupu aneka warna beterbangan disekitar mereka. Kemudian terbesit pemikiran sang istri bahwa tamu yang datang adalah malaikat pencabut nyawa. Tiba-tiba berjuta kupu-kupu memenuhi pandangan tokoh “aku”. Saat itu juga dia kehilangan pegangan istrinya. Ia mencoba memanggil istrinya, tetapi suaranya sendiri pun tidak terdengar.



a. Unsur instrinsik

- Tema : Misteri
- Tokoh/penokohan : Aku
- Alur : Maju
- Latar :
  1. Latar tempat : teras rumah, dalam rumah, dapur, tepi sungai
   Bukti :
      Aku sedang duduk di teras rumah…
      Istriku pergi ke dapur…
      Kami berdua sedang duduk di tepi sungai…
  2. Latar suasana : damai, menegangkan
   Bukti :
      Aku sedang duduk di depan rumah, merasakan hangat matahari yang menerpa kulitku…
      Ada malaikat maut..
  3. Latar waktu : pagi hari, siang hari
    - Amanat :
    • Jika ada tamu, hendaklah dijamu dengan sebaik-baiknya.
    • Harus waspada disetiap saat.
    • Tidak boleh membeda-bedakan tamu.

b. Unsur ekstrinsik

- Nilai moral : • Menjamu tamu dengan baik
                        • Jika ada tamu yang baik dijamu dengan baik, jika ada tamu yang buruk tidak perlu                                dijamu kalau perlu diusir
- Nilai budaya : percaya tahayul
- Nilai agama : belum ingin mati sebelum naik haji


Oleh: Dhita Maharani
Kelas : 12 IPA 2

0 comments:

Post a Comment