- Tema: Persahabatan
- Alur: Maju mundur
- Sudut Pandang: Orang ketiga tunggal.
- Latar
Tempat: Jakarta, jalan-jalan desa dekat stasiun tempat berhentinya kereta, warung
Suasana: gerimis hujan yang membasahi tanah yang gersang
Waktu: pagi, sing, malam. - Tokoh & Penokohan
Keenan : sebagai anak Keenan memilki watak pasrah pada keputusan orang tuanya, jujur, penyayang, dingin dan cuek.
Kugy : mandiri, penyayang, setia, pengkhayal, dan berantakan serta pengertian.
Wanda : manja, sebagai anak orang kaya Wanda juga seorang kurator, dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan termasuk membohongi Keenan.
Joshua : cerewet
Jeroen : polos
Noni : perhatian kepada sahabatnya, pencemburu.
Eko : lucu, periang serta penyayang.
Luhde : pemalu, penyayang, tenang dan kalem.
Remi : romantis, ramah dan hangat pada semua orang
Adri : bersifat keras dan tegas
Lena : lebih fleksibel dan ramah.
Wayan : humoris dan berjiwa seni tinggi. - Gaya Bahasa: Bahasa yang digunakan dalam novel ini , adalah gaya bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga novelnya dapat dengan mudah dimengerti.
- Amanat : Terkadang tidak semua mimpi kita bisa kita raih begitu saja. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan dan salah satunya adalah menjadi apa yang bukan diri kita inginkan, seperti halnya Kugy.
B. Unsur Ekstrinsik
Hal yang patut kita teladani dari Dewi Lestari adalah kita dapat menggapai dua mimpi bahkan lebih, asalkan kita bersungguh – sungguh dalam mewujudkan mimpi tersebut. Seperti Dewi Lestari yang tidak hanya berprofesi sebagai penulis namun juga mampu berkiprah sebagai penyanyi. Menjalani hidup jangan cuma menggapai satu mimpi saja. Selagi bisa, tidak ada salahnya untuk mencoba mewujudkan mimpi – mimpi yang lain.
0 comments:
Post a Comment